Memiliki wilayah sangat luas dengan
hamparan pulau dan dua pertiga lautan di antaranya, secara geografis,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tegas berwatak maritim.
Kenyataan sejarah ini dicatat Sriwijaya
sebagai Negara Maritim yang pernah mengalami kejayaan di bumi Nusantara
ini dari tahun 683-1030. Kebesarannya terkenal sampai ke luar perairan
Nusantara.
Disusul kemudian oleh Majapahit yang
dikomandani oleh Mahapatih Gajah Mada, tercatat bukan hanya terbukti
mengalami zaman keemasan sebagai negara maritim, namun mampu memberi
warisan persatuan dan kesatuan bangsa yang sampai saat ini menjadi
kekuatan filsafati bangsa menghadapi berbagai tantangan bangsa dari
berbagai kepentingan untuk menghancurkan nilai-nilai persatuan itu.
Pancasila, sebagai dasar negara
memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap peradaban bangsa yang
pernah ada di bumi ini. Lima sila yang menjadi soko guru berpijak bangsa
telah semakin mempertajam akar filsafati bangsa berhadapan dengan
perkembangan nilai-nilai budaya, keagamaan, sosial kemasyarakatan dan
perekonomian yang semakin kompleks dan berkembang sangat pesat di
seluruh dunia.
Nusantara Raya baru telah lahir sebagai
pewaris bangsa besar sejak ratusan tahun lalu dengan nama Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai negara maritim, Indonesia sudah saatnya mengarahkan political will
negara ini ke arah terwujudnya kemakmuran bangsa melalui pemanfaatan
dan pengelolaan potensi kelautan yang sangat perperan penting bukan saja
bagi sektor kelautan tetapi juga pertanian/perkebunan sebagai sumber
daya daratan yang mempunyai peluang pasar sangat besar namun terkendala
dengan sarana infrastruktur yang sebagian besar pada transportasi laut.
Terkendalanya infrastruktur mengakibatkan (salah satunya)
biaya produksi menjadi tinggi yang pada akhirnya akan menurunkan daya
saing pasar dan terhambatnya transaksi perdagangan pada sektor pertanian
dan perkebunan. Sektor pertanian dan perkebunan semakin lama menjadi
tak punya daya jual. Bukan hanya itu, petani semakin hari menjadi
semakin tak berdaya mengembangkan hasil panen yang semakin menurun
secara kuantitas dan kualitas.
Dengan membangun pelabuhan sebagai sentra
perdagangan dan perhubungan antar pulau dan negara, tentunya juga
dengan memperhatikan pembangunan infrastruktur daratan sebagai
transportasi penghubung, akan menekan biaya produksi pada titik terendah
yang pada akhirnya menciptakan pasar produktif pada sektor pertanian,
perkebunan dan kelautan. Barang produksi punya daya jual dan mampu
bersaing di pasar bebas.
Kapal-kapal alat transportasi lainnya sebagai infrastruktur dibangun secara besar-besaran.
Kota pantai dan daerah penghasil produksi
menjadi bergairah. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat akan menciptakan
peluang-peluang baru. Tata-nilai kemasyarakatan akan membentuk manusia
cerdas yang sadar bagaimana mengembangkan seluruh sumber daya yang
dimiliki.
Pemanfaatan potensi alam akan benar-benar
dieksploitasi oleh masyarakat bagi kepentingan bangsa secara
keseluruhan dan sebenar-benarnya kemakmuran rakyat. Lapangan kerja
secara langsung tersedia dalam berbagai kesempatan dan sektor usaha.
Investor dan pelaku bisnis luar negeri
menjadi bergairah melakukan kerjasama dan transaksi perdagangan.
Regulasi dan seluruh produk hukum menjadi fleksibel dan memberikan
pencerahan bagi seluruh pelaku bisnis dalam dan luar negeri.
Ekonomi maritim telah memberikan harapan
baru bagi pengembangan seluruh sektor bisnis di negara ini. Seluruh
potensi bangsa memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi bangsa, yang pada akhirnya akan menciptakan
masyarakat sejahtera, gemah ripah loh jinawi yang cerdas dan mampu
membangun bangsa ini seperti yang pernah ada lebih dari enam ratus tahun
lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar