Minggu, 12 Februari 2012

KONSEPSI NEO MARITIM INDONESIA


Apresiasi berkesenian daerah yang adalah salah satu dari cabang ilmu  budaya apabila dipelihara, ditumbuh-kembangkan akan menciptakan gain yang sangat besar pada sektor sosial dan perekonomian bangsa.
Kekayaan budaya Nusantara, apabila dimaknai dengan benar akan menjadi kekuatan emosional yang tak terbatas bagi pengkayaan khasanah religius yang begitu heterogen menyebar di seluruh wilayah Nusantara tanpa perlu khawatir akan menimbulkan benturan yang selama ini justru muncul karena isu negatif dari sekelompok masyarakat yang mau menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Terbukti, ratusan tahun bangsa ini sanggup beradaptasi dengan berbagai budaya, peradaban dan agama yang datang dari luar tanpa perlu menghancurkan tata-nilai peradaban yang sudah terwarisi. Namun, kehilangan jati-diri bangsa akibat penjajahan karakter selama tiga setengah abad oleh bangsa barat menciptakan ketidakpercayaan diri bangsa untuk kembali menyadari arti penting warisan nenek-moyang, yang salah satunya adalah kepercayaan diri memiliki kekayaan potensi dan sumber daya alam.
Apabila para pemimpin bangsa berperilaku seperti para penjajah, bangsa ini semakin kehilangan jati diri. Rakyat semakin terpuruk ke jurang paling dalam. Rakyat kembali menjadi bulan-bulanan kepentingan kelompok penjajah dalam bentuk lain. Cepat atau lambat bangsa ini akan terkubur. Rakyat tak lagi memiliki warisan dengan berjuta potensi kekayaan alam, budaya dan nilai-nilai luhur spiritual yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa.
Nusantara Raya, Negara Kesatuan Republik Indonesia hanya akan menjadi dongeng anak-cucu kelak sebagai negara yang pernah ada di planet bumi ini sebagai negara antah-berantah tanpa jelas asal-usulnya.
Sejarah kebesaran bangsa akan hilang digantikan dengan ideologi baru yang sama sekali tak dikenal sebagai warisan filsafati bangsa.
Apabila kesadaran masyarakat seperti diuraikan di atas tumbuh kembali, akan lahir Nusantara babak baru, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan jiwa yang pernah ada jauh sejak ratusan tahun lalu, sebagai bangsa yang memiliki negara ini dengan beragam kekayaan.
Kesadaran memiliki arti berbangsa akan kembali memberikan kepercayaan pada seluruh masyarakat untuk bangkit mengejar ketertinggalan yang selama ini memang diciptakan oleh para penjajah atau segelintir masyarakat kita yang berjiwa penjajah.
Perkembangan teknologi dan kuatnya arus budaya asing yang berdesakan memasuki wilayah budaya dan peradaban kita, justru akan menjadi kekayaan peradaban bangsa, bukan sebuah ancaman yang menakutkan.
Kekuatan budaya dan moral yang pernah dimiliki bangsa sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu seharusnya mampu menjadi holy-spirit seluruh rakyat Indonesia untuk semakin kuat menciptakan peluang untuk terus berkembang bersama-sama masyarakat dunia, apapun budaya dan peradaban mereka. Bangsa asing pada akhirnya akan menaruh hormat dan kepercayaan yang sangat tinggi pada bangsa kita, bangsa yang sudah pernah mengenal peradaban jauh sebelum Amerika Serikat dan beberapa negara di belahan dunia lain lahir.
Untuk mendapat nilai-nilai normatif seperti yang diuraikan di atas, sudah waktunya bangsa besar ini melakukan bukan saja reformasi tapi restorasi besar-besaran.
Salah satunya yang terpenting adalah mengembalikan konsepsi negara Maritim, kebaharian, yang terbukti dalam sejarah tercatat mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang terhormat di mancanegara pada zamannya.
Kebahariaan bukanlah barang baru.
Namun perjalanan panjang bangsa ini yang nyaris melupakan asal-usul konsep strategis yang pernah dicanangkan para founding-father jauh sebelum proklamasi kemerdekaan telah begitu kuat tertanam di dalam setiap jiwa bangsa besar saat ini.
Kita semakin tak memahami arti persatuan nusantara yang secara implisit memberikan sebuah pemahaman betapa luas dan beragamnya etnis, budaya dan geografi bangsa.
Untuk itu, sudah saatnya sekarang kita dengan serius dan cerdas merenovasi bangunan kebaharian kita dengan konsep yang lebih profesional sejalan dengan perkembangan kebudayaan dan peradaban dunia yang terus mencapai titik tertinggi.
Saya menamakannya konsep NEO MARITIM INDONESIA.
Neo Maritim Indonesia adalah bahasa baru dari filosofi berkebangsaan yang pernah ada di bumi Nusantara ini, yang bersumber dari konsepsi Negara Maritim gagasan Gajah Mada  sebagai Bapak bangsa berdasarkan falsafah persatuan dan kesatuan bangsa seperti tertuang dalam kitab Sutasoma karya Rakawi Tantular: Bhinneka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar